Hubungan Frekuensi dibawah 20 Hz dengan Jenis Hantu
By Unknown - Jumat, 07 November 2014
Vampire
? dracula ? pocong ? genderuwo ? dan masih banyak lagi..... itulah
jenis jenis hantu. Aneh bin ajaib hantu hantu ini cuman ada di daerah
setempat. Yang kenal vampire nggak akan kenal dengan pocong, yang kenal
dracula nggak akan kenal dengan yang namanya suster ngesot. Dan
sebaliknya.
Dari penelitian tentang frekuensi dibawah 20 Hz dan pembuatan musiknya
yang telah lalu sekarang dapat menjawab kenapa hantu Indonesia berbeda
dengan hantu import ?. Diberbagai daerah Indonesia bahkan dikenal hantu
hantu yang spesifik. Anehnya hantu hantu koq nggak mau migrasi ke daerah
lain. Semisal hantu leak di Bali kenapa adanya cuman di Bali ? Koq
nggak mau transmigrasi ke Sumatra, Kalimantan atau gimana gitu, kan
masih luas Indonesia ini. Atau wewe gombel yang di Jawa. Adanya koq ya
beberapa daerah doang di Jawa. Apa nggak kreatif nih hantu. trasnmigrasi
gitu atau minimal pindah tempat agak jauhan dikit dong, pergi ke kota
atau gimana gitu.
Kembali lagi ke penelitian frek dibawah 20 Hz tadi, sebagaimana
frekuensi ini dibawah ambang batas pendengaran manusia, jadi frekuensi
ini tidak terdengar tetapi dapat menembus tubuh manusia. Manusia yang
dilewati frekuensi ini akan terangsang salah satu atau semua panca
indranya entah yang mendominasi indra yang mana. Jika pusat indra ini
yaitu otak terstimulus oleh rangsangan akibat tembusan frek dibawah 20
hz tadi maka tiba tiba orang tersebut akan melihat sesosok bayangan,
atau kalau kebetulan pusat indra penciumannya yang terangsang maka dia
akan membaui wangi atau anyir tergantung pada syaraf mana yang
terstimulus.
Jika kebetulan yang terangsang frek dibawah 20 Hz tadi adalah syaraf
mata, maka seolah olah dia melihat sesosok bayangan. Sesosok bayangan
inilah yang tercipta berdasarkan imaginasi paling buruk orang tersebut.
Bersifat dramatis dan merupakan deskripsi bayangan ketakutan yang diam
diam tersembunyi didalam hati. Semisal anda takut kepada bos anda, maka
bayangan ini akan hadir dengan sifat berlebihan, umpama bos punya hidung
lebar maka yang nampak lebar hidungnya si bos mirip hidung gajah. Gigi
bos yang besar akan nampak bagai taring besar di bayangan anda. dst.
Pada akhirnya bos anda akan nampak suangat juelek dan menakutkan bagi
anda. Tapi coba direvisi apakah anda benar benar takut sama si bos ?
kalau masih ada sifat melawan dari anda sih namanya belum takut. Coba
anda perhatikan diri anda sendiri takutnya sama benda gede item dan
berbunyi menggelegar ? nah benda atau makhluk inilah nanti yang akan
nampak pada saat anda terangsang pada pusat indra penglihatan anda oleh
frekuensi dibawah 20 Hz tadi.
Jadi pada intinya hantu genderuwo tersebut tercipta oleh bayangan anda
sendiri karena pusat syaraf (khususnya syaraf penglihatan) terganggu
oleh rangsangan dari frekuensi dibawah 20 Hz. Untuk menghindari
rangsangan frekuensi ini caranya adalah dengan memberikan rangsangan
lain pada pusat syaraf tersebut sehingga pusat syaraf penglihatan tidak
menerima hanya satu rangsangan saja. Misal dengan mengedip kedipkan
mata, dengan berlari lari, dengan menggerak gerakkan tangan, dsb. Jangan
malah bengong ngeliat bayangan aneh didepan anda malah semakin kuat
bayangan itu nampak karena rangsangannya bertambah kuat.
Frekuensi dibawah 20 Hz banyak ditimbulkan oleh alam, diantaranya
gesekan daun, suara gemericik hujan, suara angin yang menggoyangkan
pepohonan, dsb. Pada siang hari, gesekan daun, gemericik hujan, dsb ini
sebenarnya ada tetapi rangsngan yang ditimbulkannya kalah kuat dengan
rangsangan lainnya semisal ramainya jalan, tetangga yang bertengkar, dsb
sehingga nyaris pada siang hari jarang ada orang yang ketemu hantu.
Inilah menjawab kenapa hantu muncul dimalam hari yang sepi dan mencekam.
Bayangan rasa takut yang tersembunyi didalam hati manusia berbeda untuk
tiap-tiap daerah di Indonesia, tergantung pada kultur dan budaya
setempat. Itulah kenapa kita hanya menemui wewe gombel adanya cuman di
sebagaian wilayah Jawa, atau leak cuman ada di Bali, dsb. Karena ya
memang manusia di tempat itu takutnya pada bentuk seperti itu. Terus
orang Jawa kalau transmigrasi ke pulau Kalimantan apakah hantunya juga
ikutan transmigrasi ? Untuk sebulan pertama mungkin hantunya masih wewe
gombel tapi setelah orang tersebut hidup setahun atau lebih maka
hantunya juga ikutan berubah mengikuti budaya dan kultur masyarakat
Kalimantan. Karena ya orangnya ini mengikuti kultur dan budaya serta
hidup di pulau Kalimantan. Kalau dia pindah ke Eropa ya hantunya ganti
vampire atau drakula. Apalagi kalau masyarakatnya cerita segala hantu
tersebut pada anda, pasti deh cerita tersebut nancap di hati anda dan
akan nampak sungguhan didepan anda. Huihihihihi........
Eh iya sekarang hantu wewe gombel kayaknya udah mulai jarang muncul. Itu wewe gombel yang hantu payudaranya puanjaanngggg...... Kira kira kenapa hayo dia jarang nongol lagi. Tepat sekali karena nggak pernah ada lagi orang yang menceritakan detail hantu ini pada masyarakat kita yang makin modern. Sehingga nggak ada orang yang ter-mindset rasa ketakutan hantu wewe gombel ini. Akhirnya nggak ada orang yang memvisualisasi rasa ketakutannya pada sosok wewe si payudara panjang ini lagi. dan dia juga nggak pernah muncul. Kan nggak ada orang yang takut lagi ama dia. Musnah deh dia seiring musnahnya legenda tentang dia, cukup jadi kenangan aja. Btw anda kenal nggak sama hantu wewe gombel ini ? Kalau hidup dikota ya nggak akan pernah kenal dong.
Isu terakhir nih adalah suster ngesot. wow..... nih hantu ternyata nggak pernah pindah dari Jakarta. Heran !!?? yaealah kan yang ketakutan adalah masyarakat disana. Coba tanya sama orang yang jauh dari rumah sakit ya nggak pernah kenal dong ama si suster yang hobby ngesot itu.
Gimana kalau kondisi siang hari ? Hhhmmmm.... siang hari ya tetep ada dong. Frekuensi ini ada setiap hari dan setiap saat, dan selalu bisa nembus tubuh anda dan merangsang panca indra anda. Cuman bedanya kalau siang dia ketutupan sama rangsangan lain. Misal saat kamu ngeliat telivisi, frekuensi ini tetep nembus kamu, tapi berhubung kamu lagi asyik nonton televisi maka ya rangsangan frekuensi dibawah 20 Hz ini nggak kamu pedulikan karena rangsangan indra mata lebih gede daripada rangsangan frekuensi infrasonik ini. Itulah mengapa hantu munculnya pada malam hari doang, nggak mau siang hari. Karena malam hari lebih sedikit aktifitas sehingga sumber bunyi dibawah 20 Hz lebih dominan. Nah kejawab kan ngapain hantu nongolnya cuman malam hari, di tempat sepi, dsb.
Kalau anda bertanya sama orang yang pernah dihantui ama salah satu jenis hantu, pastilah orang ini menjawab pernah lihat hantu yang dia maksud. Berani sumpah sumpah dia. Ya emang dia pernah lihat hantunya sendiri itu. Tervisualisasi oleh ketakutannya sendiri. Dua orang berjalan dikegelapan satunya lihat penampakan genderuwo satunya lagi lihat penampakan wewe gombel, atau malah satunya nggak lihat apa apa, itu karena sensifitas keduanya berbeda, sensifitas terpengaruh frekuensi infrasonik, satunya orang perasa banget, suka melamun dan ngebayangin yang aneh-aneh, satunya lagi orang bebal gak punya perasaan sama sekali.
Eh iya sekarang hantu wewe gombel kayaknya udah mulai jarang muncul. Itu wewe gombel yang hantu payudaranya puanjaanngggg...... Kira kira kenapa hayo dia jarang nongol lagi. Tepat sekali karena nggak pernah ada lagi orang yang menceritakan detail hantu ini pada masyarakat kita yang makin modern. Sehingga nggak ada orang yang ter-mindset rasa ketakutan hantu wewe gombel ini. Akhirnya nggak ada orang yang memvisualisasi rasa ketakutannya pada sosok wewe si payudara panjang ini lagi. dan dia juga nggak pernah muncul. Kan nggak ada orang yang takut lagi ama dia. Musnah deh dia seiring musnahnya legenda tentang dia, cukup jadi kenangan aja. Btw anda kenal nggak sama hantu wewe gombel ini ? Kalau hidup dikota ya nggak akan pernah kenal dong.
Isu terakhir nih adalah suster ngesot. wow..... nih hantu ternyata nggak pernah pindah dari Jakarta. Heran !!?? yaealah kan yang ketakutan adalah masyarakat disana. Coba tanya sama orang yang jauh dari rumah sakit ya nggak pernah kenal dong ama si suster yang hobby ngesot itu.
Gimana kalau kondisi siang hari ? Hhhmmmm.... siang hari ya tetep ada dong. Frekuensi ini ada setiap hari dan setiap saat, dan selalu bisa nembus tubuh anda dan merangsang panca indra anda. Cuman bedanya kalau siang dia ketutupan sama rangsangan lain. Misal saat kamu ngeliat telivisi, frekuensi ini tetep nembus kamu, tapi berhubung kamu lagi asyik nonton televisi maka ya rangsangan frekuensi dibawah 20 Hz ini nggak kamu pedulikan karena rangsangan indra mata lebih gede daripada rangsangan frekuensi infrasonik ini. Itulah mengapa hantu munculnya pada malam hari doang, nggak mau siang hari. Karena malam hari lebih sedikit aktifitas sehingga sumber bunyi dibawah 20 Hz lebih dominan. Nah kejawab kan ngapain hantu nongolnya cuman malam hari, di tempat sepi, dsb.
Kalau anda bertanya sama orang yang pernah dihantui ama salah satu jenis hantu, pastilah orang ini menjawab pernah lihat hantu yang dia maksud. Berani sumpah sumpah dia. Ya emang dia pernah lihat hantunya sendiri itu. Tervisualisasi oleh ketakutannya sendiri. Dua orang berjalan dikegelapan satunya lihat penampakan genderuwo satunya lagi lihat penampakan wewe gombel, atau malah satunya nggak lihat apa apa, itu karena sensifitas keduanya berbeda, sensifitas terpengaruh frekuensi infrasonik, satunya orang perasa banget, suka melamun dan ngebayangin yang aneh-aneh, satunya lagi orang bebal gak punya perasaan sama sekali.
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Hubungan Frekuensi dibawah 20 Hz dengan Jenis Hantu"