PIKIRAN DAN PERASAAN MEMANCARKAN GETARAN
By Unknown - Jumat, 07 November 2014
Seluruh realitas alam semesta ini adalah getaran, pikiran, perasaan, dan
akal kecerdasan pun tak lebih dari getaran. Cuma ia adalah getaran
dengan kekuatan pemancar yang luar biasa besarnya, Ia bagaikan mercusuar
getaran di antara lautan getaran alam semesta.
Akal, yang terdiri dari pikiran dan perasaan , adalah sumber getaran
atau transmitter yang luar biasa besar, sekaligus reciver atau penerima
getaran dengan kekuatan radar yang sangat peka. Seluruh getaran
peristiwa di alam semesta ini bisa kita tangkap informasinya, sekaligus
kita pengaruhi dan kita resonansi dengan menggunakan frekuensi yang kita
hasilkan dari dalam kita sendiri. Begitulah memang pemahaman dari sisi
kuantumnya. Bahwa seluruh benda di alam ini hanyalah gumpalan energi
yang bergetar-getar, termasuk tubuh manusia dan akal kecerdasannya.
Karena itu kalau kita mem-breakdown benda apapun bendanya kita akan
menemukan bahwa ia memang tersusun dari bagian-bagian lebih kecil yang
disebut molekul. Ia bergetar-getar. Bagian molekul kita pun menemui
namanya atom. Ia bergetar-getar. Atom tersebut terdiri dari
bagian-bagian yang lebih kecil lagi disebut sebagai partikel-partikel
sub atomik, seperti elektron, neutron dan proton. Ia pun bergetar-getar.
Bagian penyusun partikel-partikel lebih kecil lagi kita kenal dengan
istilah Quark,
ini juga bergetar-getar karena ia memang sebagai ’pilinan energi’ yang
bergetar-getar dan seterusnya, maka seluruh benda di alam ini tak lebih
adalah gumpalan energi yang bergetar-getar dalam tiap tingkatannya, dan
membentuk sebuah sistem alam raya yang berupa lautan energi yang
bergetar-getar.
Perbedaan getaran-getarannyalah yang menyebabkan ia dikenal
sebagai benda padat, cair, dan gas. Memancarkan warna yang berbeda-beda,
menghasilkan aroma yang tak sama, suhu tinggi rendah, kasar dan halus
dan sebagainya.
Sementara itu yang namanya panca indera dan otak kita juga
terdiri dari bahan yang sama, seluruh tubuh kita tersusun molekul, atom,
partikel-partikel sub atomik, dan ’pilinan energi’ yang bergetar-getar.
Jadi, apa bedanya antara diri kita dengan alam semesta? Tidak ada.
Ditinjau dari sudut kuantum keduanya sama-sama energi dan membentuk
lautan energi menjadi isi alam semesta.
Jadi badan kita dan seluruh eksistensi kita ini sebenarnya
adalah bagian dari alam semesta belaka. Semuanya adalah bagian dari
samudra energi yang bergetar-getar dengan frkuensi yang berbeda-beda di
tingkat lokal dan parsial-parsial. Hubungan antar frekuensi itu bisa
terjadi ketika gumpalan energi yang satu nge-match dengan frekuensi
gumpalan yang lain. Gumpalan-gumpalan energi itu berhubungan antara yang
satu dengan yang lain melalui gaya gravitasi, elektromagnetik, dan
nuklir tetapi semua gaya itu pun sebenarnya adalah penampakan dari satu
perwujudani lautan energi alam semesta saja.Pohon, lautan, matahari,
hewan, manusia dan apa saja yang terhampar di semua planet adalah
gumpalan energi yang bergetar-getar dengan frekuensi yang berbeda-beda
bahkan perasaan sedih , gembira, menderita, ikhlas, tenteram, damai,
sabar adalah energi yang bergetar-getar.
Bedanya, getaran yang terjadi pada perasaan adalah getaran
yang sangat kompleks yang terkait dengan resonansi sekelompok benda yang
bergetar bersama-sama. Semakin tinggi kualitas perasaan yang di capai,
semakin banyak juga getaran-getaran parsial alam yang terlibat. Ketika
anda berpikir menggunakan potensi kecerdasan maka yang terjadi
sebenarnya adalah resonansi getaran antara diri anda dengan segala
getaran yang ada di luar anda Ketika anda berpikir tentang anak anda
maka yang terjadi adalah anda sedang berusaha ngematch-kan frekuensi
kecerdasan atau akal anda dengan frekuensi anak anda, jika nyambung akan
terjaadi resonansi.inilah sekilas proses terjadinya telepati.
Apa saja di alam semesta ini adalah getaran-getaran yang
mengandung frekuensi tertentu, akal manusiabisa mengintervensinya
sehingga terjadi resonansi lewat panca indra, kemudian diteruskan ke
otak secara elektromagnetik, muncul sebagai gambar-gambar di layar
persepsi otak kita.
Semakin kuat resonansinya, semakin besar pula efeknya, pikiran
dan perasaan kita adalah sumber getaran yang memicu terjadi dinamika
lautan energi yang sudah tersedia di alam semesta. Jika kita memancarkan
getaran berkualitas tinggi maka segala getaran yang ada di sekitar kita
akan mengikuti menjadi getaran yang berkualitas tinggi. Sebaliknya
kalau kita memancarkan getaran berkualitas rendah di sekitar kita pun
berkualitas rendah.
Getaran kualitas tinggi maupun rendah akan memancar ke segala
arah secara sambung menyambung kemudian menghasilkan gelombang yang
lebih besar sesuai kualitas getaran yang kita pancarkan. Bagaikan
melempar batu dikolam maka riak gelombangnya akan menyebar ke segala
arah. Bukan hanya besarnya gelombang melainkan juga pola gelombang yang
dihasilkan, bahkan semua informasi yang terdapat di dalam gelombang itu
akan menjalar ke segala penjuru air kolam. Seperti itulah sekilas
gambaran kurang lebihnya mekanisme lautan energi alam semesta.
Kalau pikiran dan perasaan kita memancarkan energi negatip
maka lautan energi akan teresonansi menjadi negatif. Lautan energi
negatif itu lantas kita tangkap kembali pantulannya lewat radar kita
sendiri sebagai energi negatip. Begitu pula sebaliknya jika berpikiran
dan perasaan positip. Itulah yang di ajarkan dalam kitab suci barang
siapa berbuat baik akan mendap kebaikan. Barang siapa berbuat jahat ,
kejahatannya akan kembali kepada dirinya sendiri. Karena alam semesta
adalah lautan energi yang riak delombangnya memantul kemana-mana,
termasuk kepada diri kita sendiri.bahkan efeknya bisa menjadi lebih
besar, karena efek gelombangnya sudah beresonansi dan berinterferensi
dengan golombang yang lain.
Jadi hati-hati bermain dengan pikiran dan perasaan, apalagi
perbuatan yang kelihatan. Setiap yang kita pikirkan dan kita rasakan
gelombangnya akan terpancar ke alam semesta. Tidak bisa di sembunyikan,
meskipun tidak terlihat dan tidak terdengar, pancaran gelombang itu
tetap saja terpancar ke sekeliling kita menyatu ke dalam lautan energi
alam semesta, kemudian menimbulkan riak-riak gelombang yang suatu ketika
akan kembali kepada diri kita sendiri.
Ada tiga tahap efek gelombang, jika masih berupa pikiran dan
bisikan dalam hati Tuhan mengetahui-Nya. Secara kuantum, sudah terpancar
sebagai energi dan gelombang. Tahab yang kedua jika bisikan dalam hati
itu sudah di ucapkan maka Tuhan memberikan warning bahwa ucapan itu
diawasi oleh malaikat-malaikat-Nya. Hati-hati sudah bisa berdampak Ada
ucapan-ucapan yang memberikan dampak kuat, lemah mungkin tidak berdampak
apa-apa kepada sekitarnya tetapi jika pikiran dan ucapan sudah berupa
perbuatan maka efeknya akan langsung berdampak Tuhan menggambarkan sudah
di catat oleh malaikatnya. Secara kuantum energi gelombangnya sudah
sangat kuat sehingga bisa meresonansi dan menginterferensi
gelombang-gelombang di sekitarnya.
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "PIKIRAN DAN PERASAAN MEMANCARKAN GETARAN"